Pemanasan Pada Muka Bumi
06.34 | Author: Bio Insan Akbar
Kerasa gak sih kalau akhir - akhir ini suhu di bumi semakin panas? Jangan jauh - jauh di bumi deh, di Bandung saja yang notabene kota kembang yang dingin dan sejuk, kini sudah menjadi panas. Mungkin teman - teman juga ikut merasakannya. Pagi hari saja sekitar jam setengah sembilan, sudah terasa panas. Naiknya suhu ini merupakan dampak dari fenomena pemanasan global atau sering juga disebut dengan istilah Global Warming.

Seperti kita ketahui, atmosfir bumi tidak pernah bebas dari permasalahan. Permasalahan yang sekarang sedang banyak dibahas sendiri mengenai pemanasan global yang selalu menjadi perbincangan publik. Permasalahan itu sendiri sebenarnya bermula dari manusia sebagai pelaku utama perubahan di muka bumi. Namun, terlepas dari itu semua, manusia juga tidak bisa disalahkan. Karena apa? Perubahan yang diciptakan oleh manusia itu merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan tidak dapat dihindarkan. 

Global warming sendiri dapat diartikan sebagai naiknya suhu permukaan bumi yang terjadi secara bertahap pada seluruh bagian permukaan bumi. Penyebabnya sendiri bisa disebabkan oleh meningkatnya efek gas rumah kaca. Lalu, apa itu gas rumah kaca? Gas rumah kaca adalah gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Namun, perlu digaris bawahi kalau maksud dari rumah kaca itu sendiri bukan rumah yang terbentuk dari kaca. Tapi, hanya sebuah analogi saja.

Gas - gas ini sebenarnya berasal dari dua sumber, yaitu alami dan "buatan manusia". Buatan manusia ini merupakan gas yang ditimbulkan oleh aktifitas manusia sebagai sisa atau hasil buangan, bisa juga pelaku pembuangan ini dari hewan. Secara alami, bisa berasal dari hasil respirasi mahluk hidup ( baik manusia maupun hewan ) yang mengeluarkan karbon dioksida, gas metana yang berasal dari kotoran hewan, dan juga uap air dari air yang menguap. Namun, mengingat sebagian besar planet bumi ini adalah air, maka yang menjadi bagian terbanyak adalah uap air.

Efek rumah kaca ini terjadi ketika sinar matahari sinar matahari yang datang tertahan di atmosfir, dan tidak dapat dikeluarkan lagi ke angkasa. Atau, bisa juga dijelaskan sebagai berikut :

  • 25 % cahaya matahari yang masuk ke atmosfir dipantulkan ke awan atau oleh partikel - partikel lain.
  • 25 % cahaya matahari yang masuk di serap oleh awan yang menutupi bumi.
  • 45 % cahaya matahari yang masuk dan mencapai permukaan bumi akan diadsorbsi oleh bumi sehingga 5 % sisanya akan dipantulkan kembali.
Dari 5 % yang dipantulkan itu ternyata terhalang oleh awan dan gas yang ada di atmosfir. Gas ini dapat berupa gas karbon dioksida, gas sulfur dioksida, nitrogen, dan gas rumah kaca lainnya yang menyebabkan panas itu tetap tertahan di permukaan bumi. Akibatnya, suhu permukaan bumi meningkat. Ilurtrasinya dapat dilihat di gambar dibawah ini :



Setelah memahami uraian diatas, menurut teman - teman, apakah efek rumah kaca ini dibutuhkan? Dalam keadaan normal, efekrumah kaca juga dibutuhkan untuk menjembatani antara siang dan malam. Suhu antara siang dan malam yang tidak terlalu jauh inilah fungsi atau manfaat dari efek rumah kaca. Bisa dibayangkan kalau di bumi ini tidak terdapat efek rumah kaca.

Sejak kehidupan manusia mengalami era pra-industri, efek rumah kaca ini mengakibatkan kenaikan suhu di muka bumi berkisar antara 1 - 5 derajat celcius. Meningkatnya efek rumah kaca ini dipicu oleh semakin banyaknya gas sisa pembakaran fosil terutama karbon dioksida yang dibuang ke atmosfir. Jika semakin banyak lagi gas karbon dioksida yang dibuang ke atmosfir, bisa dibayangkan betapa panasnya bumi ini beberapa puluh tahun ke depan.

Suhu yang semakin tinggi, sangat memungkinkan untuk mempengaruhi iklim dunia dengan ditandai oleh perubahan iklim yang sangat cepat. Bahkan, bisa saja terjadi perbedaan iklim yang sangat mencolok di suatu wilayah negara. Dengan perbedaan ini, dapat mengganggu kelestarian hutan dan merusak ekosistem lainnya. Rusaknya hutan mengakibatkan terganggunya penyerapan karbon dioksida di atmosfir. Lebih jauhnya lagi, pemanasan global juga akan mendorong terlepasnya karbon yang tersimpan dalam tanah diikuti oleh bahan - bahan organik lainnya yang kemudian terurai menjadi karbon dioksida dan metana. 

Bagi negara yang memiliki iklim sub tropis atau dingin dan mempunyai gunung salju, pemanasan akan mengakibatkan penurunan jumlah salju yang diakibatkan oleh pencairan yang akan menaikkan ketinggian air laut sehingga bisa mengancam daerah pesisirnya.

Maka dari itu, sedini mungkin dan sebisa mungkin kita cegah pemanasan global dengan lebih memelihara lingkungan, menanam pohon, dan tidak menggunakan alat yang mengandung gas - gas berbahaya yang dapat merusak lapisan ozon. Bagi yang mempunyai kendaraan bermotor, jangan mencoba - coba untuk melepas atau membuka saringan knalpot. Karena hal ini dapat menyebabkan banyak gas buangan berbahaya yang terlepas ke udara tanpa mengalami penyaringan.
This entry was posted on 06.34 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: