Satu Pohon Selamatkan Bumi
02.43 | Author: Bio Insan Akbar
Kenapa ya sekarang bumi jadi sangat panas? Cuaca menjadi tidak menentu, bahkan dalam satu negara tropis saja bisa terjadi perbedaan iklim yang mencolok. Sadarkan kalau sekarang kita sedang mengalami sebuah krisis global yang sangat berbahaya?
Krisis moneter, rasanya sudah tidak asing lagi terdengar. Krisis ini sempat melanda negara kita tercinta, Indonesia. Saat itu, semua harga bahan makanan melambung dan selalu berubah hampir setiap harinya. Karena kejadian itu, kehidupan masyarakat di negara ini menjadi terganggu. Namun, sebenarnya ada krisis yang lebih dahsyat lagi yang bisa melanda seluruh negara di bumi ini. Yaitu, krisis energi. 
Sebenarya, salah satu faktor yang memunculkan krisis ini adalah bumi kita yang sudah mulai enggan bersahabat dengan seluruh penghuninya. Kenapa? Sadar atau tidak, langsung maupun tidak langsung sebenarnya kita sudah ikut merusak bumu sehingga si-bumi menjadi marah. Bahkan, kalau kita bandingkan dari tahun ke tahun apa yang kita lakukan di saat ini dan masa lalu dampaknya sudah mulai terasa sekarang. Lalu, bagaimana di masa yang akan datang?
Ingat kan, peribahasa yang berbunyi " Apa yang kita tanam saat ini, maka buahnya akan kita petik dikemudian hari"?
Di seluruh media pastinya pernah membahas apa itu pemanasan global, tidak hanya internet, TV lokal, media cetak, bahkan melalui pamflet atau selebaran pun ikut heboh memberitakannya. Sebenarnya, apa sih pemanasan global itu? Dalam arti sederhana, pemanasan global bisa didefinisikan sebagai peristiwa naiknya suhu di permukaan bumi. Pemanasan ini dipicu oleh semakin bertambahnya penduduk di muka bumi yang disertai dengan peningkatan kegiatan manusia, terutama dibidang transportasi. Dari uraian tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa kegiatan transportasi yang dilakukan manusia mempercepat proses terjadinya pemanasan global. Benar juga, namun kenapa?
Masyarakat Indonesia umumnya cenderung konsumtif, walaupun tingkat pendapatannya sendiri tidaklah seberapa. Banyak diantaranya yang rela memaksakan diri untuk memenuhi kebutuhannya akan kendaraan, dengan dalih untuk mempercepat dan mempermudah kegiatan. Memang, hal itu tidak salah. Namun jika prinsip seperti ini terus dipegang teguh oleh seluruh masyarakat, maka bukan tidak mungkin malah akan menghambat kegiatan itu sendiri. Kenapa? Karena suatu saat nanti di seluruh jalan akan akan mengalami kemacetan. Lalu, hubungannya dengan pemanasan global itu sendiri apa?
Hasil pembakaran dari bahan bakar fosil yang digunakan, mempunyai andil penting dalam bertambahnya konsentrasi gas Karbon Dioksida di atmosfir. Dimana, karbon dioksida itu sendiri merupakan gas dengan kontribusi terbanyak dalam terbentuknya efek rumah kaca.
Coba bayangkan, berapa banyak gas karbon dioksida yang beterbangan di atmosfir sekarang? Pasti sudah terlalu banyak, bahkan sudah mencapai batas memprihatinkan. Benar kan?Kalau kita tidak ingin gas tersebut semakin banyak, maka segera lah menanam pohon! Lho, kenapa pohon? Kenapa bukan yang lain?
Tentunya, Anda tahu kan dengan yang namanya proses fotosintesis? Tumbuhan menyerap gas karbon dioksida, dan dgunakan dalam proses tersebut. Tumbuhan memproduksi makanan dalam bentuk gula (karbohidrat) yang akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari dan air, sementara gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan sebagai hasil dari proses fotosintesis adalah Oksigen yang selalu kita hirup.
Tunbuhan akan selalu menyerap gas karbon dioksida sepanjang hidupnya, hal ini akan menjadikan tumbuhan sebagai senjata utama untuk memerangi pemanasan global ini. Menanam, tidak perlu menunggu esok, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan. Kita bisa memulai membiasakan menanam pohon mulai dari pohon dalam bentuk kecil, misalnya dalam bentuk pot. Tentunya dengan segala kekreativitasan Anda, Anda bisa membuat pot yang indah dan semenarik mungkin. Bisa menanam berbagai macam tumbuhan, baik bunga, maupun tumbuhan lain yang Anda suka.
Mulai dari diri kita sendiri, biasakan menanam tumbuhan sejak dini. Setelah itu, bisa ditularkan kepada orang lain, baik anak Anda, saudara, teman, tetangga, atau orang lain disekitar Anda hingga menjadi kebiasaan dan kebudayaan. Tidak akan ada rugi, atau merasa dirugikan. Dengan kebiasaan seperti itu, beberapa tahun yang akan datang kita bisa melihat hasil dari apa yang kita lakukan sekarang. Dulu Anda menanamnya, dan esok hari Anda juga yang akan memetik buahnya. Tidak akan ada warisan yang lebih berharga, dibandingkan hari esok yang sejahtera. Satu pohon Anda tanam saat ini, buahnya akan Anda petik di hari nanti. Banyak pohon Anda tanam saat ini, warisan yang tak ternilai harganya akan dinikmati oleh anak cucu Anda di hari nanti. Satu pohon, untuk masa depan bumi.
This entry was posted on 02.43 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: